Kamis, 06 November 2008

Kecerdasan Majemuk


Resume tentang Kecerdasan Majemuk dan
Pengembangan Kecerdasan Linguistik


Teori mengenai kecerdasan majemuk dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligence pada tahun 1983. Pada mulanya dikemukakan tujuh kecerdasan. Sejalan dengan perkembangan penelitian yang dilakukannya, Gardner lalu memasukkan tiga kecerdasan yang lain dalam bukunya Intelligence Reframed (1999), yaitu kecerdasan naturalis, kecerdasan eksistensial, dan kecerdasan spiritual. Kesepuluh kecerdasan tersebut adalah
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Logika-Matematika
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara terampil dan mengekspresikan konsep-konsep secara fasih. Kecerdasan logis-Matematis adalah kemampuan dalam memahami hubungan-hubungan humanikal. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk menghubungkan dunia di luar diri kita dengan dunia di dalam diri kita. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berkomunikasi dan memahami orang lain, mengerti kondisi pikiran atau suasana hati yang berbeda, sikap atau temperamen, motivasi dan kepribadian, dan juga meliputi kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan suatu hubungan. Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk merespon musik, membuat komposisi, maupun memainkan alat musik. Kecerdasan Visual-Spasial adalah kemampuan untuk mentransformasikan dunia visual-spasial. Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan untuk menggabungkan gerakan fisik dan pikiran untuk menyempurnakan suatu gerakan. Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali orang, tanaman, hewan, dan benda yang ada di sekitar kita. Kecerdasan eksistensial adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kapasitas atau kemampuan untuk berpikir kosmis.
Gunawan (2003) memasukkan kecerdasan kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang dalam memimpin. Seseorang yang memiliki kecerdasan kepemimpinan memiliki bermacam kecerdasan yang lain, antara lain kecerdasan linguistik, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan eksistensial.
Jennifer James menambahkan satu jenis kecerdasan lagi yang disebutnya kecerdasan praktis.Yang dimaksud dengan kecerdasan praktis adalah keterampilan yang memungkinkan sejumlah orang untuk mengambil komputer atau membongkar bagian-bagiannya dan kemudian menyatukannya kembali.

Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik muncul ketika manusia masih dalam rahim. Seorang anak tidak diajarkan bahasa ibunya; jika ibunya mempunyai kemampuan berbicara, maka ia tidak dapat menghalangi anaknya untuk belajar berbicara. Nyatanya, jika seorang anak selalu mendengar suatu bahasa setiap saat selama tujuh tahun pertama hidupnya, maka kecerdasan linguistiknya akan menjadi aktif.
Menurut James (dalam Efendi, 2005), kecerdasan linguistik ditunjukkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata, serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa. Kemampuan alamiah yang berkaitan dengan kecerdasan bahasa ini adalah: percakapan spontan, dongeng, humor, kelakar, membujuk orang untuk melakukan tindakan, member penjelasan atau mengajar
Menurut Gunawan (2003), orang dengan kecerdasan linguistik yang berkembang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mampu mendengar dan memberikan respon pada kata-kata yang diucapkan dalam suatu komunikasi verbal
Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa, serta mampu membaca dan menulis karya orang lain
Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan, dan melalui diskusi atau debat
Mampu mendengarkan dengan efektif serta mengerti dan mengingat apa yang telah didengarkan
Mampu membaca dan mengerti apa yang dibaca
Mampu berbicara dan menulis dengan efektif
Mampu mempelajari bahasa asing
Mampu meningkatkan kemampuan bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari
Tertarik pada karya jurnalisme, berdebat, berbicara, menulis, atau menyampaikan suatu cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis
Memiliki kemampuan menceritakan dan menikmati humor.
Kecerdasan linguistik juga mencakup kemampuan berkomunikasi. Menurut Albert Mehrabian (dalam Gunawan, 2003) ada tiga komponen dalam berkomunikasi, yaitu kata yang digunakan, suara atau intonasi nada yang digunakan saat mengucapkan kata-kata tersebut, dan bagaimana kita menggunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk menegaskan apa yang kita sampaikan.

Pengembangan Kecerdasan Linguistik
Pengembangan Kemampuan Mendengarkan
a. Berusaha menemukan hal menarik dari apa yang sedang didengarkan
b. Jangan terlalu terpengaruh pada bagaimana cara menyampaian informasi atau ide
c. Bila mendengarkan orang lain, jangan memotong pembicaraan
d. Berusaha untuk memfokuskan perhatian
e. Berusaha mengolah informasi yang diterima dan tetap terbuka pada ide-ide yang disampaikan
Pengembangan Kemampuan Berbicara
a. Latihan public speaking dengan mengikuti organisasi tertentu
b. Mengarang cerita dengan memilih kata secara acak
c. Mengarang cerita dengan memilih objek secara acak
d. Bercerita seakan-akan sedang mengajar
e. Menulis buku harian
f. Berdiskusi dengan orang lain mengenai suatu topik yang menarik
g. Berdebat
Pengembangan Kemampuan Membaca
a. Kiat untuk membaca:
· Mempersiapkan diri
· Meminimalkan gangguan
· Duduklah dengan sikap tegak
· Luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran
· Gunakan jari Anda atau benda lain sebagai petunjuk
· Melihat sekilas bahan bacaan sebelum mulai membaca
b. Kiat untuk memahami bacaan:
· Jadilah pembaca yang aktif
· Membaca gagasannya, bukan kata-katanya
· Libatkan seluruh indera
· Ciptakan minat
· Buatlah peta pikiran untuk bacaan tersebut
Pengembangan Kemampuan Menulis
a. Menulis dengan tahap-tahap berikut:
· Persiapan
· Membuat draft kasar
· Berbagi (sharing)
· Memperbaiki
· Penyuntingan
· Penulisan kembali
· Evaluasi
b. Untuk memperlancar penulisan, gunakan cara-cara berikut:
· Mulailah secepatnya
· Putarlah musik
· Mencari waktu penulisan yang tepat
· Berolahraga untuk menyegarkan tubuh dan otak
· Membaca apa saja untuk membuka wawasan
· Mengelompok-kelompokkan pekerjaan
· Gunakan warna-warna
c. Kiat supaya tidak mengalami hambatan dalam menulis:
· Menghemat kertas
· Gunakan sudut pandang yang berbeda
· Mengambil jarak dari tulisan
· Keluar dari aktivitas rutin
· Mengganti alat-alat tulis
· Mengubah lingkungan
· Berbicara kepada orang-orang dekat tentang projek yang dikerjakan

Daftar Pustaka

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa PT
Mizan Pustaka.

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gunawan, Adi W. 2003. Born to Be a Genius. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar: